Malware Android Baru Incar WiFi Router

Malware Android Baru Incar WiFi Router

Satu malware Android baru saja berhasil diidentifikasi, dimana trojan ini memanfaatkan perangkat korban untuk menginfeksi router WiFi dan kemudian menggunakannya untuk menyebar malware ini ke pengguna lain yang terhubung ke router tersebut. Malware ini tidak langsung menyerang ke satu orang, tetapi memanfaatkannya untuk menyebar malware dan menggunakan sebagai fasilitas untuk serangan berikutnya.

Peneliti dari Kaspersky Lab, Nikita Buchka, yang menemukan malware ini menjuluki malware ini dengan nama Switcher Trojan, dimana malware ini memiliki dua varian. Penyerang telah menggunakan kedua versi dari malware ini untuk mengambil alih sebanyak 1.280 jaringan wireless, kebanyakan berada di China.

Satu versi dari malware Android ini meniru mobile client dari layanan mesin pencari terbesar di China, Baidu. Versi lainnya berpura-pura sebagai aplikasi yang digunakan untuk mencari dan berbagi informasi login WiFi hotspot. Ketika korban mendownload salah satunya, malware ini langsung bekerja untuk menyerang router.

Malware Android ini membawa password brute-force yang akan digunakan untuk menebak password yang digunakan oleh admin untuk melindungi router. Dan ketika Switcher berhasil masuk ke router, maka mereka langsung mengontrolnya.

Setelah berhasil mengontrol router, malware ini akan me-rerouted jaringan ke server milik penyerang, dapat membuat pengguna yang terhubung ke router terbuka untuk serangan phising, malware dan juga adware.

Namun sang pembuat malware ini sedikit ceroboh dalam hal command dan control website, mereka meninggalkan jejak dengan statistik infeksi internal yang dapat dilihat secara publik. Menurut Buchka, yang telah melihat hal ini, penyerang dengan bangga berhasil menyusup ke 1.280 jaringan Wii selama beberapa minggu terakhir.

Buchka memperingatkan pengguna Android untuk meninjau pengaturan DNS router, untuk server seperti 101.200.147.153, 112.33.13.11, dan 120.76.249.59. Selain itu dia juga mengatakan untuk mengganti username dan juga password dari router WiFi yang digunakan.

Perilaku dari malware Switcher agak mirip dengan DNSChanger, malware yang memiliki tujuan sebagi tool untuk melakukan exploit. Malware ini dapat menyerang router dari D-Link, Netgear, Pirellu dan Comtrend. Sementara menurut Buchka, malware Switcher Trojan hanya dapat bekerja pada website interface dari router TP-LINK.

 

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

Tahun 2016 akan segera berakhir, ada banyak sekali kenangan di tahun ini termasuk aplikasi-aplikasi Android terbaik. Untuk menutup akhir tahun ini, kami akan sajikan 8 aplikasi Android terbaik 2016. Dan berikut ini adalah daftarnya.

1. Aplikasi Android Terbaik – Flychat

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

Jika kamu menggunakan Facebook Messenger, aplikasi ini menawarkan fitur chat bubble berupa tampilan yang mirip gelembung yang selalu muncul pada tampilan layar apa saja. Dengan fitur ini kita dapat melihat pesan dan membalasnya, tanpa perlu keluar dari aplikasi yang sedang kita buka.

Sayangnya fitur ini tidak terdapat pada aplikasi seperti WhatsApp, Telegram, Google Hangout, Skype dan Twitter. Namun dengan aplikasi yang bernama Flychat, fitur ini tersedia untuk banyak aplikasi pesan.

2. Aplikasi Android Terbaik – Giphy

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

Giphy merupakan aplikasi yang menjadi perpustakaan gambar bergerak dengan format gif terbesar di dunia. Kamu bisa mencari gambar gif apa saja mulai dari memes, film, musik, komedi atau yang lainnya. Kirim gambar gif ke teman atau berbaginya ke Facebook, Instragram, atau Twitter, atau kamu simpan sendiri.

3. Aplikasi Android Terbaik – Opera VPN

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

Butuh aplikasi agar kamu bisa mengakses website yang diblok oleh pemerintah, kantor, sekolah atau kampus? Opera VPN bisa menjadi jawaban, aplikasi ini bisa kamu gunakan gratis. Dengan aplikasi ini kamu juga bisa berselancar secara anonymous dengan menyembunyikan alamat IP.

4. Aplikasi Android Terbaik – AirDroid

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

Lupa membawa kabel data untuk memindahkan file dari komputer ke perangkat Android kamu, jangan khawatir kamu bisa menggunakan aplikasi yang bernama AirDroid. Selain untuk mentransfer file dari komputer ke perangkat Android atau sebaliknya, dengan aplikasi ini kamu bisa membalas SMS dari komputer, memasang aplikasi bahkan bisa untuk mengakses kamera.

5. Aplikasi Android Terbaik – Adobe Photoshop Fix

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

Adobe Photoshop Fix merupakan aplikasi retouching foto dengan banyak fitur. Aplikasi ini bisa untuk membersihkan noda, menghaluskan kulit dan permukaan, meningkatkan kontras, meningkatkan pencahayaan di daerah tertentu, memperkecil bentuk wajah dan masih banyak lagi.

6. Aplikasi Android Terbaik – Fingerprint Gestures

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

Sesuai dengan namanya Fingerprint Gestures aplikasi ini membutuhkan sensor sidik jari. Dengan aplikasi ini kamu bisa menambahkan fungsi gesture untuk sensor sidik jari, jadi tidak hanya untuk membuka kuncian layar saja.

Kamu bisa mengaktifkan gesture tertentu untuk meluncurkan aplikasi, memainkan atau menghentikan musik dan masih banyak yang lainnya.

7. Aplikasi Android Terbaik – AmpMe

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

AmpMe memungkinkan pengguna untuk mensinkronisasi beberapa perangkat Android untuk memainkan audio yang sama secara simultan, menjadikannya multi-speaker sound system dimana saja. Konsepnya sangat bagus, tetapi masih belum sempurna karena terkada sinkronisasinya tidak berjalan semestinya.

8. Aplikasi Android Terbaik – Prisma

8 Aplikasi Android Terbaik 2016

Prisma merupakan aplikasi yang dapat mengubah foto kamu menjadi karya seni melalui berbagai filter art-style yang cantik, berdasarkan gaya pelukis terkenal dengan menggunakan teknologi artificial intelligence.

 

Backdoor Diemukan Pada Firmware Beberapa Perangkat Android

Backdoor Diemukan Pada Firmware Beberapa Perangkat Android

Hampir tiga juta perangkat Android sangat rentan terhadap serangan yang memungkinkan hacker untuk mengirimkan update over-the-air (OTA) ke perangkat Android dan mendapatkan akses untuk secara remote melakukan eksekusi perintah dengan hak akses root.

Masalah ini muncul dari apa yang disebut oleh peneliti adalah penggunaan mekanisme update OTA yang tidak aman. Mekanisme update software ini dibuat oleh Regantek Group, perusahaan asal China yang berbasis di Pudong, Shanghai.

Menurut peneliti dari Anubis Networks, yang menemukan isu ini pada minggu lalu, komunikasi melalui channel dari binary tidak dienkripsi, yang dapat membuka pintu untuk seseorang melakukan serangan.

“Semua transaksi dari binary ke endpoint pihak ketiga terjadi melalui channel yang tidak dienkripsi, dimana tidak hanya dapat membuka informasi pengguna yang spesifik selama komunikasi ini, tetapi juga memungkinkan seseorang untuk mengeksekusi perintah ke sistem,” ungkap Dan Dahlberg dan Tiago Pereira, peneliti dari Anubis Networks.

Peneliti tersebut mengklaim sebanyak 2,8 juta perangkat Android – tersebar dari 55 model perangkat Android yang berbeda – memiliki celah binary ini.

CERT (Computer Emergency Response Teams) juga telah melaporkan mengenai isu ini pada minggu lalu, mereka mengatakan bahwa kode yang dibuat oleh Ragentek semacam rootkit, binary berjalan dengan hak akses root dan tidak dienkripsi. CERT menambahkan, hal tersebut membuat hacker dengan mudah memasang aplikasi atau mengubah konfigurasi perangkat Android, selain itu mereka dapat menjalankan perintah ke sistem.

Menurut CERT kebanyakan perangkat yang memiliki binary yang rentan ini kebanyakan adalah perangkat Android murah, termasuk beberapa yang dibuat oleh BLU Studio, Infinix, Dooge, dan Leagoo. CERT dan bahkan Google telah melaporkan masalah ini ke masing-masing pabrikan smartphone tersebut.

Selain isu mengenai mekanisme update OTA ini, minggu lalu peneliti dari Kryptowire menemukan bahwa smartphone yang diproduksi oleh ADUPS Technology Co., Ltd, perusahaan yang berbasis di Shanghai, China, mengirimkan informasi personal pengguna tanpa sepengetahuan dan ijin pengguna. Informasi mengenai pengguna termasuk SMS dan daftar panggulan yang dikirim ke server perusahaan di Shanghai. Salah satu smartphone yang memiliki isu ini adalah BLU R1 HD.

BLU Product, selaku produsen dari smartphone tersebut mengatakan telah memperbaiki masalah yang dilaporkan oleh Anubis Network. Sementara produsen lain belum memberikan keterangan resmi terkait isu ini.

 

Jakartawebhosting Banner 468-60px