Kita semua tentunya ingin beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan yang lebih berkelanjutan, tetapi masalahnya cukup sulit untuk membuat sistem ramah lingkungan cukup handal untuk menggantikan sistem yang ada untuk saat ini. Meski demikian satu-per-satu teknologi baru berhasil memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan. Yang terbaru, peneliti berhasil mengembangkan metode untuk membuat energy storage atau tempat penyimpanan energi seperti baterai dengan menggunakan H2O atau air.
Peneliti dari North Carolina State University (NCSU) baru saja mempublikasikan makalah mengenai bagaimana bahan pelapis dengan lapisan atom yang tipis dari air dapat meningkatkan kemampuan penyimpanan dan pembuangan. Veronica, Augustyn, asisten profesor dari Material Science and Engineering di NCSU, mengatakan bahwa eksperimen ini hanyalah langkah pertama menuju penerapannya di dunia nyata.
Menurut Augustyn dengan metode ini dapat membuat baterai yang lebih tipis, akselerasi yang lebih cepat pada mobil elektrik, dan penyimpanan yang lebih cepat untuk jaringan listrik berbasis energi terbarukan. Untuk penyimpanan yang lebih cepat akan mempermudah pembuatan sistem grid yang lebih fleksibel dan andal untuk energi berkelanjutan.
Para peneliti membandingkan kemampuan pengisian dari crystalline tungsten oxide dan crytalline tungsten oxide hydrate (material yang sama tetapi ditambah lapisan air). Material biasa menyimpan lebih banyak energi setelah pengisian selama 10 menit, tetapi material berlapis air lebih baik hanya membutuhkan waktu 12 detik.
Bahan pelapis air ini tidak hanya menyimpan lebih banyak energi selama pengisian berdurasi pendek, tetapi juga mengisi dengan lebih efisien. Dengan lapisan ini, hanya sedikit energi yang terbuang seperti panas, yang membuat Augustyn berharap bahwa metode baru ini dapat digunakan pada perangkat penyimpan energi bertenaga tinggi.
James Mitchell, yang menjadi penulis utama dari makalah ini dan juga mahasiswa Ph.D. di NCSU, menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama peneliti penyimpanan energi ini adalah menggabungkan baterai dan kapasitor terbaik, kepadatan energi yang tinggi dan daya yang tinggi. Mitchell percaya bahwa dengan penemuan dari penelitian ini dapat membantu mengembangkan teknologi yang menjembatani kesenjangan tersebut.