5 Game Engine Popular Untuk Mengembangkan Game

5 Game Engine Popular Untuk Mengembangkan Game

Dalam beberapa tahun terakhir ini industri game mobile tumbuh berkali-kali lipat dan mengubah industri game secara keseluruhan. Industri game merupakan industri yang sangat besar dan terus berkembang, pengembang aplikasi game profesional meraup untung yang jumlahnya sangat besar. Hal ini tentunya menarik pengembang-pengembang lainnya untuk membuat game baru.

Untuk mengembangkan game pengembang biasanya menggunakan game engine popular. Game engine ini merupakan software framework dengan integrasi elemen dasar dari game seperti 2D/3D graphic rendering, AI, sound dan animasi. Banyak game engine yang tersedia untuk pengembang game, yang membuat mereka semakin mudah dan cepat dalam mengembang game.

Jika kamu adalah pengembang game, kamu bisa menggunakan game engine, dan pada post kali ini saya akan menuliskan mengenai 5 game engine popular di kalangan pengembang game.

1. Unity3D

Unity3D merupakan game engine popular yang banyak digunakan oleh game designer dan developer di seluruh dunia. Engine ini menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan dengan engine lainnya. Dan yang paling baik dari Unity adalah pengembang hanya perlu membayar satu kali untuk mendapatkan lisensi dan tidak ada biaya tambahan ke depannya. Unity3D sangat cocok untuk start-ups.

Unity 3D kompatibel dengan segala platform game dan mudah untuk digunakan serta dipelajari oleh pengembang baru. Selain itu Unity memiliki dukungan komunitas yang sangat luas, jika kamu ada kesulitas bisa langsung bertanya.

2. Unreal Engine

Unreal Engine terkenal sebagai game engine popular yang digunakan banyak pengembang untuk mengembangkan game AAA. Banyak game popular dan yang menjadi hits dikembangkan dengan Unreal Engine.

Unreal Engine menyediakan beragam tool yang dapat dengan mudah dipelajari tanpa memiliki kemampuan apapun. Untuk belajar disediakan banyak video tutorial dan aset, dan juga memiliki komunitas yang besar. Engine ini kompatibel dengan beragam platform. Untuk menggunakannya perlu membayar lisensi, selain itu juga akan dikenakan royalti sebesar 5%, jika game yang dikembangkan dengannya telah menghasilkan lebih dari US$ 5.000.

3. Cry Engine

Cry Engine merupakan game engine yang powerful. Game yang dikembangkan di Cry Engine dapat digunakan pada berbagai platform seperti Android, iOS, PS4, PS3, PC, Xbox 360, Xbox One dan Wii U. Engine ini menawarkan banyak tool yang powerful seperti physically-based shading, image-based lighting dan geometry cache.

Untuk menggunakannya pengembang hanya perlu mendaftar dan membayar biaya bulanan US$ 10, dan tidak ada biaya tambahan seperti royalti. Cry Engine membutuhkan waktu untuk mempelajarinya, dan hanya memiliki sedikit komunitas.

4. Cocos2D-X

Cocos2D-X merupakan game engine open source cross platform yang digunakankan untuk mengembangkan game desktop dan juga game mobile. Dengan game engine ini, pengembang perlu untuk menulis kode game dasar untuk membuatnya dapat diluncurkan pada platform yang berbeda. Engine ini mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti C, C++. Java, JavaScript dan juga Ruby.

Yang namanya open source, kamu bisa menggunakan engine ini gratis. Game ini menyediakan berbagai set fitur.

5. Adobe AIR

Adobe AIR adalah salah satu game engine lintas platform terbaik yang dikembangkan oleh Adobe System dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi mobile maupun desktop. Engine ini diprogram dengan ActionScript, Adobe Flash serta juga Apache Flex. Starling, Away3D dan Stage 3D.

 

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Avast, salah satu perusahaan keamanan siber terkemuka di dunia, ancaman serangan siber di perangkat smartphone dan tablet Android meningkat 40%, dibandingkan pada kuartal yang sama di tahun 2016. Atau jumlah serangan yang terjadi antara 1,2 – 1,7 juta serangan setiap bulannya.

Ancaman keamanan di perangkat mobile semakin meningkat karena strategi hacker menjadi lebih agresif dan berbahaya, dan apa yang paling dipertaruhkan paling banyak adalah data personal dan privasi pengguna.

Peneliti di Avast menemukan sebanyak 788 varian baru dari virus setiap bulannya, atau meningkat sebesar 22,2% dibandingkan dengan tahun lalu pada kuartal yang sama.

Menurut laporan yang baru dirilis oleh Avast, penelitinya berhasil mengidentifikasi tiga ancaman keamanan teratas yang menargetkan pengguna Android. Ketiga adalah rooter, downloader dan fake apps.

Rooter, ada sekitar 22,8% ancaman keamanan yang mengincar penggunaa Android. Serangan ini ditargetkan kepada perangkat yang sudah di-root dan mencari celah keamanan di perangkat Android agar dapat memata-matai pengguna dan mencuri informasi penting pengguna. Mereka meminta akses root, atau memperolehnya melalui exploit, agar dapat mengontrol root dan melihat ke dalam di user data.

Downloader, ada sekitar 22,7% ancaman keamanan yang mengincar pengguna Android. Serangan berbasis spam ini menggunakan social engineering untuk mengelabui pengguna untuk mend-download aplikasi berbahaya. Hal ini dapat membuat layar perangkat Android penuh dengan iklan spam, yang jika diklik dapat membuka dan langsung menuju ke link website berbahaya.

Fake apps atau aplikasi palsu juga berbasis spam, dan ancaman keamanannya sekitar 6,97%. Aplikasi palsu ini memiliki tampilan yang dibuat serupa dengan aplikasi asli untuk mengelabui pengguna. Tujuan utama dari aplikasi ini agar lebih banyak pengguna yang men-download aplikasi ini dan menampilkan iklan agar si pembuatnya mendapatkan banyak uang.

Dengan semakin meningkatnya jumlah serangan siber yang menargetkan perangkat Android, kita harus selalu waspada. Bagaimana cara mengamankan smartphone Android? Bisa dilihat pada post sebelumnya.

 

Jakartawebhosting.com menyediakan layanan Web Hosting, dengan kecepatan dan stabilitas pusat data dan server yang baik, up time server 99,9%, team support yang siap membantu 24 jam dan biaya langganan yang menarik.