Beberapa minggu lalu dunia heboh dengan ransomware yang bernama WannaCry. Ransomware ini mengenkripsi semua file yang ada di komputer target, sehingga file tidak bisa diakses. Untuk bisa mengakses filenya kembali, korban harus membayar sejumlah tebusan. Yang menarik uang tebusan yang diminta dalam bentuk Bitcoid. Mungkin kamu bertanya-tanya apa itu sebenarnya Bitcoin.
Apa Itu Bitcoin?
Bitcoin merupakan mata uang digital, dikenal juga sebagai ‘cryptocurrency.’ Bitcoin merupakan bentuk dari uang digital publik yang dibuat dengan perhitungan matematis dan diawasi oleh jutaan pengguna komputer yang disebut dengan ‘miners.’
Mata uang digital ini pada dasarnya adalah listrik yang diubah kedalam kode dengan string yang panjang yang memiliki nilai uang.
Kenapa Bitcoin Sangat Kontroversial?
Ada banyak alasan yang membuat mata uang digital ini menjadi sensasi yang nyata.
Dari tahun 2011 – 2014, pedagang kriminal membuat Bitcoin terkenal dengan membelinya senilai jutaan dolar. Alasan mereka memilih mata uang ini adalah agar bisa memindahkanya dalam jumlah yang sangat besar tanpa sepengetahuan para penegak hukum. Hal ini membuat nilai Bitcoin menjadi meroket. Alasan inilah yang juga membuat mata uang digital ini menjadi favorit pilihan para Hacker.
Bagaimana Bitcoin Bekerja
Bitcoin benar-benar merupakan koin digital yang diciptakan untuk mandiri terhadap nilai mereka, dan bisa digunakan tanpa Bank untuk memindahkan dan menyimpan uangnya.
Begitu kamu memiliki Bitcoin, mereka layaknya seperti koin emas fisik, mereka memiliki nilai dan perdagangan seolah-olah mereka adalah emas batangan yang ada di saku kamu. Kamu dapat menggunakan Bitcoin untuk membeli barang ataupun layanan secara online, atau kamu juga bisa menyimpannya dan berharap nilainya meningkat pada tahun berikutnya, dan memang nilai mata uang ini sangat tinggi saat ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Perdagangan Bitcoin membutuhkan yang namanya ‘wallet’ untuk menyimpan uang digital ini. Wallet meruapak database pribadi kecil yang disimpan pada drive di komputer kamu, atau di perangkat smartphone dan tablet atau dimanapun penyimpanan cloud.
Untuk semua kebutuhannya, Bitcoin anti terhadap pemalsuan.
Nilai Bitcoin
Pada saat saya menulis artikel ini, nilai 1 Bitcoin setara dengan Rp27.601.166, luar biasa bukan nilainya, padahal diawal nilainya bahkan kurang dari US$ 1 (kurang dari Rp13 ribu). Proses pembuatan Bitcoin akan terhenti setelah mencapai total 21 milyar koin, yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2040. Di tahun 2017 ini, sudah ada lebih dari setengah dari totalnya yang sudah dibuat.
Bagaimana Bitcoin Dibuat
Bitcoin, pada intinya adalah file buku besar yang sangat sederhana yang disebut dengan ‘blockchain.’ Ukuran file blockchain cukup kecil, mirip dengan ukuran pesan SMS yang panjang di smartphone.
Setiap blockchain Bitcoin memiliki tiga bagian, dua bagian sangat simpel: Alamat pengenalnya (sekitar 34 karakter), dan riwayat siapa yang membeli dan menjualnya.
Bagian ketiga yang paling kompleks, adalah log private key header. Header ini adalah tempat tanda tangan digital yang canggih untuk mengkonfirmasi setiap transaksi untuk file bitcoin. Setiap tanda tangan digital adalah unik untuk setiap pengguna individu dan wallet dari pemiliknya.
Kunci tanda tangan ini adalah sistem keamanan Bitcoin: Setiap perdagangan Bitcoin dilacak dan diberi tag serta diungkap di depan umum, dengan tanda tangan digital masing-masing disematkan pada Bitcoin blockchain sebagai konfirmasi. Tanda tangan digital ini, diberi beberapa waktu hanya beberapa detik untuk mengkonfirmasi transaksi mereka di seluruh jaringa, mencegah transaksi diduplikasi.
Keamanan Bitcoin
Ada beberapa untuk mengaman koin logam fisik berharga seperti emas dari pencuri. Begitu juga dengan Bitcoin ada banyak cara menghindarinya dari pencurian oleh hacker.
Wallet Bitcoin kamu disimpan secara online (seperti penyimpanan cloud) atau offline (di simpan di hard disk atau USB drive). Metode offline lebih tahan terhadap hacker dan sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang memiliki lebih dari 1 atau 2 Bitcoin.