Mungkin kamu pernah mendengar istilah Offshore web hosting, dan mungkin penasaran apa bedanya dengan web hosting lainnya? Sebenarnya Offshore web hosting tidak berbeda dengan hosting lainnya, layanan yang disediakan juga sama saja. Yang dimaksud dengan offshore adalah lokasi server atau data center yang berada diluar negeri, bukan berasal dari negara asal website.
Misalnya saja kamu membuat website dengan ekstensi .co.id atau id, namun servernya berada di Singapura.
Mengapa Menggunakan Offshore Web Hosting?
Ada banyak alasan kenapa developer menghosting website atau aplikasinya secara offshore. Kebanyakan yang menggunakan offshore hosting adalah website dengan konten dengan hak cipta, konten DMCA, website hacking, website dengan konten dewasa, website judi, dan website ilegal lainnya. Alasannya karena di negara asal konten-konten seperti ini dilarang, jadi mereka meng-hosting websitenya secara offshore, untuk menghindari masalah hukum.
Misalnya di Indonesia kita tahu bahwa website judi atau poker dilarang, biasanya mereka mengakalinya dengan meng-hosting websitenya secara offshore diluar Indonesia.
Alasan Lain Menggunakan Offshore Web Hosting?
Meski kebanyakan dimanfaatkan untuk website dengan konten ilegal, namun tidak melulu offshore hosting dimanfaatkan untuk website ilegal. Offshore hosting bisa dimanfaatkan jika website memiliki banyak pengunjung dari negara lainnya. Pemilik website bisa menambah server di negara atau region yang ditargetkan dan menerjemahkan ke bahasa lokal, untuk meingkatkan pengalaman dan interaksi pengguna yang lebih baik.
Perusahaan teknologi seperti Google, yang mempunyai layanan yang diakses oleh milyaran orang di seluruh dunia. Tidak hanya memiliki data center yang berlokasi di negara asalnya, Amerika Serikat, Google juga memiliki data center di Asia yang berlokasi di Taiwan dan Singapura, dan juga di Eropa yang berlokasi di Irlandia, Belanda, Finlandia, dan Belgium.
Lokasi Favorit Offshore Web Hosting
Beberapa negara yang terkenal sebagai lokasi offshore hosting yang bisa diandalkan diantaranya adalah Siprus, Panama, Belanda, India, China, Hong Kong dan Singapura. Namun, sebenarnya banyak yang tidak melihat China sebagai pilihan pertama, karena traffic dari China sering dikenali sebagai spam oleh server di seluruh dunia.
Tergantung pada website atau aplikasi web yang ingin kamu jalankan, dan tergantung kebutuhan khusus, kamu perlu memutuskan apakah offshore merupakan pilihan yang masuk akal untuk proyek kamu. Untuk layanannya sendiri tidak berbeda seperti hosting lainnya seperti shared hosting, VPS dan dedicated server, yang membedakannya hanyalah lokasinya saja.