Berita Hoax Akan Di-Shared Jika Yang Shared Orang Yang Terpercaya

Berita Hoax Akan Di-Shared Jika Yang Shared Orang Yang Terpercaya

Penelitian terbaru mengkonfirmasi bahwa: Beberapa orang akan percaya segalanya dari berita (entah berita benar ataupun berita hoax), jika yang meng-shared-nya adalah orang yang terpercaya di Facebook.

Penelitian dari Media Insight, yang didanai oleh America Press Institute dan AP-NORC, melakukan wawancara terhadap sampel yang terdiri dari 1.489 orang dewasa. Survei ini diadakan pada periode antara bulan November dan Desember tahun 2016 lalu. Media Insight membuat seri dari berita di media sosial, lalu men-shared dua berita yang sama dari dua sumber yang berbeda. Satu artikel dipublikasi oleh Associated Press, dan satu lagi di-share oleh situs palsu yang diberi nama DailyNewsReview.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengguna internet yang melihat berita ini dari pengguna yang terpercaya namun dari sumber media yang tidak jelas memiliki kepercayaan yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan pengguna yang melihat artikel yang sama dari sumber media terkenal namun di-shared oleh pengguna yang tidak terpercaya.

Identitas dari pengguna yang men-share memiliki dampak terhadap impresi pelanggan dari merek berita. Penelitian ini menunjukan ketika pengguna melihat post dari pengguna yang terpercaya dibandingkan pengguna yang tidak terpercaya, mereka lebih akan merekomendasikan berita ini ke teman-teman mereka, kemudian akan mem-follow akun media sosial sumber berita, dan sign-ip untuk berita terbaru dari sumber tersebut.

Semua ini menunjukkan bahwa kredibilitas organisasi berita baik secara merek dan untuk cerita individu secara signifikan dipengaruhi oleh pada orang yang men-share di website media sosial seperti Facebook. Pengguna yang men-share bertindak sebagai duta tidak resmi untuk merek, dan mengambil bagian kredibilitas yang dapat mempengaruhi pendapat pembaca mengenai sumber laporan.

Dan ini mungkin dapat menjadi penjelasan kenapa saat ini berita hoax merajalela. Kebanyakan pengguna sosial tidak melihat sumber dari berita yang tampil pada halaman feed media sosialnya. Jika berita ini heboh (baik berita itu berita benar atau berita hoax), mereka akan ikut men-share berita tersebut. Sehingga penyebaran berita hoax sangat cepat di internet.