7 Tips Migrasi Server Yang Sukses

7 Tips Untuk Migrasi Server Yang Sukses

Pada saat pertama kali membangun website website, mungkin kamu memilih untuk menggunakan shared hosting dengan resource yang terbatas. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung website kamu, web hosting yang kamu gunakan sudah terasa semakin melambat. Mungkin kamu harus mempertimbangkan untuk migrasi server.

Pada artikel kali ini saya akan memberikan tips untuk migrasi server yang sukses. Berikut ini adalah 7 langkah untuk menyiapkan dan mengeksekusi agar migrasi server sukses.

1. Siapkan DNS Kamu

Saat memindahkan situs ke server baru, kamu mungkin akan mendapatkan alamat IP baru. Karena yang namanya DNS caching, setelah kamu mengubah IP, diperlukan waktu hingga tujuh hari sebelum perubahan menyebar ke seluruh internet. Agar hal ini tidak terjadi, langkah pertama dalam mempersiapkan migrasi server adalah mengubah DNS record TTL (Time To Live). Nilai ini mentukan berapa lama entri DNS harus di-cache.

Sebaiknya lakukan langkah ini beberapa hari sebelum berencana untuk pindah. Disarankan kamu melakukannya setidaknya satu minggu di awal agar tetap dapat mengcover setidaknya 95% – 99% traffic. Dan juga disarankan untuk mengganti atau menghapus SPF record jika ada.

2. Setup Server Baru

Pastikan server baru kamu telah memiliki sistem operasi dan siap, dan pastikan semua hardware sesuai dengan kebutuhan kamu. Tentukan bagaiman kamu ingin menyediakan alamat IP situs anda dan catat perbedaannya.

3. Tune Up Server

Periksa sistem file dan pastikan partisi telah disiapkan sesuai kebutuhan kamu. Set up RAID jika diperlukan. Kebanyakan host akan menyiapkan RAID dan partisi untuk kamu, dan bahkan memberikan hasil tes dari perangkat keras. Ini juga menjadi waktu yang tepat untuk menerapkan keamanan pada sistem operasi dan firewall (jika sudah ada). Penting untuk menyelesaikan langkah ini sebelum kamu terlalu jauh, karena lebih mudah melakukannya tanpa ada konten di server.

4. Instal Aplikasi Dasar

Setelah memeriksa konfigurasi server, mengatur sistem operasi dan mengamankan server baru, sekarang saatnya menginstal aplikasi pendukung. Contohnya termasuk aplikasi web server, email server dan database server dan aplikasi server apapun.

5. Mulai Migrasi Data

Sekarang kamu siap untuk melakukan migrasi data awal. Karena varian yang sangat besar dalam tipe data, jenis server, jumlah data dan aplikasi, bagaimana kamu menjalankan langkah ini dapat bervariasi secara dramatis. Database mungkin memerlukan proses backup dan restore, sementara data statis mungkin hanya memerlukan penggunaan tool seperti rsync.

Cara terbaik untuk menjalankan langkah ini adalah pada saat di luar waktu puncak website kamu.

6. Pindah Dari Server Lama ke Server Baru

Pada langkah ini, kamu harus menyelesaikan lima tugas:

  • Turunkan website kamu dari server lama. Mungkin kamu ingin menaruh halaman yang memberi tahukan bahwa website kamu sedang dalam maintenance.
  • Migrasi database dan / atau data.
  • Konfirmasi bahwa website kamu bekerja dengan baik pada server baru melalui alamat IP.
  • Ganti DNS record ke alamat IP baru.
  • Hapus halaman server maintenance, dan redirect traffic dari halaman ini ke server baru.

7. Mengaktifkan Automated Site Maintenance Jobs

Untuk menyelesaikan proses migrasi server, kamu harus mengaktifkan atau membuat ulang automated site maintenance jobs yang mungkinkan telah kamu jalankan di server lama. Pada langkah ini, kamu dapat mengubah kembali nilai TTL seperti awal, dan jika kamu menonaktifkan data SPF, kamu dapat mengembalikannya setelah beberapa hari, setelah kamu rasa Internet telah mengenali alamat IP baru kamu untuk domain kamu.

 

Jakartawebhosting.com menyediakan layanan Web Hosting, dengan kecepatan dan stabilitas pusat data dan server yang baik, up time server 99,9%, team support yang siap membantu 24 jam dan biaya langganan yang menarik.