5 Alasan Menggunakan Google Tag Manager

5 Alasan Menggunakan Google Tag Manager

Google Tag Manager (GTM) telah mengubah cara kita untuk mengimplementasikan script dan tag pada website. Namun sayangnya belum banyak dari kita yang belum memanfaatkannya, karena mungkin belum mengetahui potensi keuntungan dari menggunakan Google Tag Manager.

Pada post kali ini saya membahas mengenai 5 alasan kenapa kita harus menggunakan Google Tag Manager, mulai dari meningkatkan kualitas analisis, meningkatkan SEO hingga mengotomatisasi program marketing.

1. Meningkatkan Akurasi Data Traffic Website

Beberapa dari kita mungkin sering mengidentifikasi dan mengisolasi beberapa tipe traffic pada laporan Google Analytics. Misalnya, banyak dari kita yang ingin menghilang traffic dari spam atau internet (pegawai) ataupun dari partner dari laporan Google Analytics, karena kita hanya ingin menampilkan traffic yang benar-benar dari luar.

Kita bisa melakukan hal ini dengan menambahkan filter excluding di Google Analytics, dimana kita bisa memfilter hingga 100 tipe. Namun jika kita memiliki banyak sekali alamat IP internal yang ingin dimasukan ke dalam daftar filter ini, saya menyarankan untuk menggunakan Google Tag Manager untuk mengimplementasikan blocking trigger. Blocking trigger terdiri dari custom variable dan custom event trigger.

2. Mengimplementasikan Struktur Data

Struktur data merupakan kunci utama untuk meningkatkan hasil pencarian organic, tetapi untuk kebanyakan dari kita sulit untuk mengimplementasikannya, karena memang kita tidak memiliki kemampuan teknis untuk mengotak-ngatik file website. Google Tag Manager dapat membantu kita dengan mudah untuk mengimplementasikan struktur data dari setiap halaman website kita.

3. Memastikan Indexing Akurat

Dengan menggunakan Google Tag Manager, kita dapat mendefinisikan variabel URL untuk “menelanjangi” parameter tambahan yang mungkin ditambahkan. Kemudia, kita dapat membuat custom HTML tag dengan kode JavaScript yang dimasukan ke dalam self-referencing canonical tags pada bagian <head> dari setiap halaman web. Hal ini memastikan tidak ada variasi dari URL kecuali default yang telah terindex oleh Google.

4. Mengimpor Parameter Otomatisasi Marketing

Kebanyakan perusahaan menggunakan software marketing automation untuk mengumpulkan data melalui jalur penjualan. Dengan Google Tag Manager, kita dapat dengan mudah mengimplementasikan parameter lead-tracking dan menggabungkan data ini dengan informasi Google Analytics.

5. Mengerti Tingkah Laku Website

Dengan menggunakan Google Tag Manager, kita dapat dengan mudah untuk mengumpulkan data mengenai tingkah laku pengunjung, aksi dan konversi dengan auto events. Sebagai contoh, kita bisa melacak jumlah klik pada area tertentu di halaman web, interakasi pengunjung dengan video, atau tingkah laku pengunjung ketika scrolling. Tool ini sangat membantu marketer untuk meningkatkan engagement dan conversion.

 

Jakartawebhosting.com menyediakan layanan Web Hosting, dengan kecepatan dan stabilitas pusat data dan server yang baik, up time server 99,9%, team support yang siap membantu 24 jam dan biaya langganan yang menarik.